Pendampingan Desa Prima di Kalurahan Kampung dan Padukuhan Karangwetan

Pada hari senin, 10 februari 2025 Kalurahan Kampung dan Padukuhan Karangwetan menggelar pertemuan pendampingan bagi Desa Prima guna memperkuat kerja sama dan meningkatkan pemasaran produk unggulan mereka. Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa beserta perangkatnya, perwakilan Dinas Sosial PPPA, serta ibu-ibu anggota Desa Prima.

Dalam sambutannya, perwakilan Desa Prima menyampaikan bahwa pertemuan ini sebelumnya sempat tertunda karena masih dalam musim panen raya. Selain itu, kehadiran beberapa anggota juga terkendala. Disampaikan pula bahwa Desa Prima sangat mengharapkan dukungan dari kalurahan dalam berbagai aspek, termasuk menyediakan snack dari produk lokal pada setiap acara desa serta memperluas pemasaran melalui platform digital seperti TikTok.

Salah satu isu yang diangkat dalam pertemuan ini adalah rendahnya tingkat penjualan produk di Expo Prima Center. Beberapa peserta mengeluhkan bahwa dagangan mereka kurang diminati. Oleh karena itu, disarankan agar produk-produk unggulan divariasikan dan dibuat lebih menarik. Bahkan, meski ada produk yang serupa, perbedaannya bisa ditonjolkan dari segi penyajian dan kemasan.

Dalam kesempatan yang sama, Bu Ari menekankan pentingnya belajar dari Desa Prima yang telah berhasil. Ia juga menyoroti perlunya pengemasan produk yang lebih menarik agar memiliki ciri khas tersendiri, khususnya dari Ngawen. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah banyaknya produk serupa seperti peyek, sehingga inovasi dalam penyajian menjadi hal yang sangat penting.

Sementara itu, Bu Rahma menambahkan bahwa beberapa anggota Desa Prima yang memiliki keterbatasan fisik (difabel) juga telah berhasil didampingi hingga mampu berusaha secara mandiri. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk kebersamaan dan komitmen untuk terus mengembangkan Desa Prima.

Di Padukuhan Karangwetan, Desa Prima memiliki beberapa produk unggulan seperti kerupuk semin, kerupuk jagung, tempe, dan sirup. Menariknya, para ibu-ibu anggota tidak membuka warung sendiri, melainkan hanya menyetor produk ke berbagai daerah seperti Klaten, Bayat, dan Sumatera. Saat ini, modal usaha mereka mencapai Rp27.600.000 dan tidak meminjam dana dari pihak lain.

Meski telah memiliki produk unggulan, perhatian dari kalurahan terhadap kelompok ini masih minim. Dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), mereka sempat diundang namun belum sempat menyampaikan aspirasi mengenai Desa Prima. Diharapkan ke depan, kerja sama dengan kalurahan dapat ditingkatkan agar program-program yang ada bisa berjalan lebih maksimal.

Dengan beragam tantangan dan peluang yang ada, Desa Prima di Kalurahan Kampung dan Padukuhan Karangwetan terus berupaya mengembangkan produk unggulan mereka. Kolaborasi dengan berbagai pihak, inovasi dalam pengemasan, serta pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci keberhasilan dalam memajukan usaha Desa Prima ke tingkat yang lebih tinggi.

Previous Pendampingan Pemeriksaan Rujukan Korban Kekerasan ke RSUP Dr. Sardjito

Leave Your Comment

Skip to content